Kamis, 02 Mei 2019

Karakteristik konselor


Karakteristik konselor
Ari Suganda 

Setelah kita mengetahui pengertian konselor, marilah kita lihat beberapa karakteristik seorang konselor yang efektif yang dikemukakan oleh berbagai ahli. Karakteristik inilah yang wajib dipenuhi oleh seorang konselor untuk mencapai keberhasilannya dalam proses konselin. Kita awali dari pandangan Carls Rogers sebagai peletak dasar konsep konseling. ada tiga karakteristik utama yang harus dimiliki olehseorang konselor, yaitu kongruence, unconditional positive regard, dan empathy.
a.       Congruence
Menurut pandangan Rogers, seorang konselor haruslah terintegrasi dan kongruen. Pengertian disini adalah seorang konselor terlebih dahulu harus lebih memahami dirinya sendiri. Antara pikiran, perasaan, dan pengalamannya harus serasi. Konselor harus sungguh-sungguh menjadi dirinya sendiri, tanpa menutupi kekurangan yang ada pada dirinya.
Misalnya seorang konselor yang memiliki fobia terhadap ketinggian bersedia berbagi pengalaman kepada klien dengan keluhan ketakutan pada hewan berbulu. Konselor tidak pura-pura mengatakan bahwa ia berani dan telah berhasil mengalahkan ketakutannya dengan ketinggian. Hal ini akan membuat klien merasa bahwa bukan hanya dirinya yang memiliki masalah takut pada suatu objek.
b.      Unconditional positive regard
Konselor harus dapat menerima kepada klien walaupun dengan keadaan yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Setiap induvidu menjalani kehidupannya dengan membawa segala nilai-nilai dan kebutuhan yang dimilikinya. Rogers mengatakan bahwa setiap manusia memiliki tendensi untuk mengaktualisasikan dirinya kearah yang lebih baik. Untuk itulah, konselor harus memberikan kepercayaan kepada klien untuk mengembangkan diri mereka.
Misalnya, apabila seorang klien datang dengan keluhan selalu melakukan mastrubasi, konselor tidak langsung menolak dan sinis, akan tetapi bersifat terbuka dan berfikiran positif bahwa tingkah laku klien dapat diubah menjadi lebih baik.
c.       Empathy 
Empati disini maksudnya adalah memahami orang lain dari sudut kerangka berfikirnya. Selain itu empati yang dirasakan juga harus ditunjukkan. Konselor harus dapat menyingkirkan nilai-nilainya sendiri tetapi tidak boleh ikut terlarut di dalam nilai-nilai klien.
Seslain itu Rogers mengartikan empati sebagai kemampuan yang dapat merasakan dunia pribadi klien tanpa kehilangan kesadaran diri. Ia menyebutkan komponen yang terdapat dalam empati meliputi: penghargaan positif, rasa hormat, kehangatan, kekonkretan, kesiapan, konfrontasi dan keaslian.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com