Karakteristik konselor
Ari Suganda
Setelah kita mengetahui pengertian konselor, marilah kita lihat
beberapa karakteristik seorang konselor yang efektif yang dikemukakan oleh
berbagai ahli. Karakteristik inilah yang wajib dipenuhi oleh seorang konselor
untuk mencapai keberhasilannya dalam proses konselin. Kita awali dari pandangan
Carls Rogers sebagai peletak dasar konsep konseling. ada tiga karakteristik
utama yang harus dimiliki olehseorang konselor, yaitu kongruence,
unconditional positive regard, dan empathy.
a.
Congruence
Menurut pandangan Rogers, seorang konselor haruslah terintegrasi
dan kongruen. Pengertian disini adalah seorang konselor terlebih dahulu harus
lebih memahami dirinya sendiri. Antara pikiran, perasaan, dan pengalamannya
harus serasi. Konselor harus sungguh-sungguh menjadi dirinya sendiri, tanpa
menutupi kekurangan yang ada pada dirinya.
Misalnya seorang konselor yang memiliki fobia terhadap ketinggian
bersedia berbagi pengalaman kepada klien dengan keluhan ketakutan pada hewan berbulu.
Konselor tidak pura-pura mengatakan bahwa ia berani dan telah berhasil
mengalahkan ketakutannya dengan ketinggian. Hal ini akan membuat klien merasa
bahwa bukan hanya dirinya yang memiliki masalah takut pada suatu objek.
b.
Unconditional
positive regard
Konselor harus dapat menerima kepada klien walaupun dengan keadaan
yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Setiap induvidu menjalani
kehidupannya dengan membawa segala nilai-nilai dan kebutuhan yang dimilikinya.
Rogers mengatakan bahwa setiap manusia memiliki tendensi untuk
mengaktualisasikan dirinya kearah yang lebih baik. Untuk itulah, konselor harus
memberikan kepercayaan kepada klien untuk mengembangkan diri mereka.
Misalnya, apabila seorang klien datang dengan keluhan selalu
melakukan mastrubasi, konselor tidak langsung menolak dan sinis, akan tetapi
bersifat terbuka dan berfikiran positif bahwa tingkah laku klien dapat diubah
menjadi lebih baik.
c.
Empathy
Empati disini maksudnya adalah memahami orang lain dari sudut
kerangka berfikirnya. Selain itu empati yang dirasakan juga harus ditunjukkan.
Konselor harus dapat menyingkirkan nilai-nilainya sendiri tetapi tidak boleh
ikut terlarut di dalam nilai-nilai klien.
Seslain
itu Rogers mengartikan empati sebagai kemampuan yang dapat merasakan dunia
pribadi klien tanpa kehilangan kesadaran diri. Ia menyebutkan komponen yang
terdapat dalam empati meliputi: penghargaan positif, rasa hormat, kehangatan,
kekonkretan, kesiapan, konfrontasi dan keaslian.






0 komentar:
Posting Komentar